
About Me
Before we chat, you must now who I'am
Name : Adelia Irmanda
Still Young? : Yes!
When your birthday? : 17-02-02
Hobby : tweeting, play piano, writing, and read book
Hope : Go to Japan, Korean, and Arab. Wuhuuu this is so imajination bebs <3
Like : Chocolate, ice cream, candy and everything that taste sweet. Yummy:p
Dislike : Copydog, enemy, who call me with a dirty nickname and everything i hate. Lol
Love : Family, Friend, Customer, and my
ex
Kind of? : Simple and friendly
Do you like this blogskin? : Honestly. I very like this skin:*
The picture its not me, its tumblr pict :3 by the way, after you read page 'about', may you follow me. Contact me for follow back. Hahaha ...

5 Sebab Tulisan Berhenti di Tengah Jalan
Setiap kali memberi pelatihan menulis, selalu ada sesi tanya jawab dengan peserta. Salah satu pertanyaan yang kerap kali dilontarkan adalah,” Mengapa setiap kali menulis novel, saya selalu berhenti di tengah jalan?”
Saya bukan tak pernah mengalami hal tersebut. Tapi saya selalu berusaha menyelesaikan apa yang sudah saya mulai. Termasuk menulis. Sepertinya saya tidak menghargai diri saya sendiri jika tak menyelesaikan tulisan saya.
Saya berusaha mencari tahu sebab musabab tulisan-tulisan saya bisa berhenti di tengah jalan, lalu mengakalinya agar tak terulang pada proyek menulis saya berikutnya:
#1. Konsep yang kurang matang adalah faktor utama tulisan terhenti di tengah jalan. Saat menyusun plot sebuah novel kita belum benar-benar memikirkan konfliknya, alurnya, termasuk endingnya. Beberapa penulis yang sudah banyak jam terbang mungkin tak perlu lagi menyusun plot atau kerangka tulisan sebelum menulis. Tapi sebanyak apapun jam terbang saya, membuat semacam draf plot itu perlu sekali. Sama seperti halnya seorang traveler yang merencanakan perjalanannya, perlu sekali itinerary, walau sebagian besar mengabaikannya. Setidaknya dengan itinerary, bisa lebih efisien dan efektif.
#2. Agenda setting yang belum mantap untuk mengerjakan tulisan tersebut juga membuat kita kerap dengan mudahnya meninggalkan proyek tulisan kita. Misalnya, tiba-tiba ada lomba bikin cerpen, lomba menulis artikel, orderan menulis dari penerbit, yang menyita waktu kita untuk berimajinasi hal baru, menulis dan akhirnya melupakan proyek tulisan utama. Tidak apa kita menyelingi menulis novel dengan menulis lainnya, tapi segera tuntaskan dan segera kembali ke proyek menulis novel semula. Buatlah DL sendiri (longgar maupun ketat) untuk proyek menulis novel. Karena yang menyelesaikan atau tidak proyek tulisan sebuah novel adalah kita sendiri.

#3. Memasuki bab yang tidak menarik, membosankan, kurang menantang saat menulis, kerap menimbulkan malas meneruskan tulisan. Padahal kesan bab tidak menarik itu sangat subyektif. Cobalah minta pendapat dari sahabat terdekat atau teman dari komunitas menulis. Jika memang bab tersebut tidak menarik, coba lompati saja dulu, lalu masuk ke bab yang memancing gairah kita untuk terus menyelesaikan tulisan. Cara menulis lompat-lompat bab ini banyak dilakukan penulis terkenal karena sudah memegang plot kasarnya.
#4. Kurang support untuk menyelesaikan tulisan panjang kita? Cobalah kabarkan kepada teman-teman dekat atau komunitas bahwa kita sedang menyelesaikan satu tulisan panjang. Mintalah support dari mereka. Setidaknya mereka bisa mengingatkan kita dengan bertanya,” Sudah bab berapa?” atau “Kamu kok FB-an terus? Bukannya sedang menyelesaikan novel?”
#5. Jika memang tulisan yang berhenti di tengah jalan itu membuat kepala kita pening, coba jauhkan, dan mulai sesuatu yang baru. Cari penyebabnya dan jangan ulangi di tulisan baru. Kita juga bisa menawarkan ke teman-teman penulis lainnya untuk kolaborasi dan mengajaknya meneruskan tulisan setengah jalan kita. Cara ini banyak yang berhasil lho.
Mari kita selesaikan tulisan yang sudah kita mulai. Selalu.
Sumber : www.bennyrhamdani.com
OLD • NEW
 5 Sebab Tulisan Berhenti di Tengah Jalan
Setiap kali memberi pelatihan menulis, selalu ada sesi tanya jawab dengan peserta. Salah satu pertanyaan yang kerap kali dilontarkan adalah,” Mengapa setiap kali menulis novel, saya selalu berhenti di tengah jalan?”
Saya bukan tak pernah mengalami hal tersebut. Tapi saya selalu berusaha menyelesaikan apa yang sudah saya mulai. Termasuk menulis. Sepertinya saya tidak menghargai diri saya sendiri jika tak menyelesaikan tulisan saya.
Saya berusaha mencari tahu sebab musabab tulisan-tulisan saya bisa berhenti di tengah jalan, lalu mengakalinya agar tak terulang pada proyek menulis saya berikutnya:
#1. Konsep yang kurang matang adalah faktor utama tulisan terhenti di tengah jalan. Saat menyusun plot sebuah novel kita belum benar-benar memikirkan konfliknya, alurnya, termasuk endingnya. Beberapa penulis yang sudah banyak jam terbang mungkin tak perlu lagi menyusun plot atau kerangka tulisan sebelum menulis. Tapi sebanyak apapun jam terbang saya, membuat semacam draf plot itu perlu sekali. Sama seperti halnya seorang traveler yang merencanakan perjalanannya, perlu sekali itinerary, walau sebagian besar mengabaikannya. Setidaknya dengan itinerary, bisa lebih efisien dan efektif.
#2. Agenda setting yang belum mantap untuk mengerjakan tulisan tersebut juga membuat kita kerap dengan mudahnya meninggalkan proyek tulisan kita. Misalnya, tiba-tiba ada lomba bikin cerpen, lomba menulis artikel, orderan menulis dari penerbit, yang menyita waktu kita untuk berimajinasi hal baru, menulis dan akhirnya melupakan proyek tulisan utama. Tidak apa kita menyelingi menulis novel dengan menulis lainnya, tapi segera tuntaskan dan segera kembali ke proyek menulis novel semula. Buatlah DL sendiri (longgar maupun ketat) untuk proyek menulis novel. Karena yang menyelesaikan atau tidak proyek tulisan sebuah novel adalah kita sendiri.

#3. Memasuki bab yang tidak menarik, membosankan, kurang menantang saat menulis, kerap menimbulkan malas meneruskan tulisan. Padahal kesan bab tidak menarik itu sangat subyektif. Cobalah minta pendapat dari sahabat terdekat atau teman dari komunitas menulis. Jika memang bab tersebut tidak menarik, coba lompati saja dulu, lalu masuk ke bab yang memancing gairah kita untuk terus menyelesaikan tulisan. Cara menulis lompat-lompat bab ini banyak dilakukan penulis terkenal karena sudah memegang plot kasarnya.
#4. Kurang support untuk menyelesaikan tulisan panjang kita? Cobalah kabarkan kepada teman-teman dekat atau komunitas bahwa kita sedang menyelesaikan satu tulisan panjang. Mintalah support dari mereka. Setidaknya mereka bisa mengingatkan kita dengan bertanya,” Sudah bab berapa?” atau “Kamu kok FB-an terus? Bukannya sedang menyelesaikan novel?”
#5. Jika memang tulisan yang berhenti di tengah jalan itu membuat kepala kita pening, coba jauhkan, dan mulai sesuatu yang baru. Cari penyebabnya dan jangan ulangi di tulisan baru. Kita juga bisa menawarkan ke teman-teman penulis lainnya untuk kolaborasi dan mengajaknya meneruskan tulisan setengah jalan kita. Cara ini banyak yang berhasil lho.
Mari kita selesaikan tulisan yang sudah kita mulai. Selalu.
Sumber : www.bennyrhamdani.com
OLD • NEW
Credits
Don't ever remove the credit
Template : Masterly Elmo
Tutorial : D U R I A N S
Cute Photo:We Heart It
Nice View:Google Chrome
Owner: Adel-chan
Baby I Love You ♥
Welcome
Hi nice to meet you. Well, I'm a writer of 7 books in this country, Indonesia<3 Nice if you contact me. If anything what you dont understand, might you contact me *of course about writer. yihaaaa* By the way, have a nice day, guys! DOnt forget to follow and leave a comment. Xoxo... I'm back to... beds. Huahm...{}. To sad if I took my picture, to wonderful. Xoxo... not at all :D
Chit Chat
I'm online 12 hours. Insya Allah I can reply ur message <3 my names only : adelmanda123 with link : www.bonjouradel.blogspot.com. And in last, I write '*', its real from me. Be careful, guys!
|
|